Pengertian dan Ruang lingkup Meteorologi&Klimatologi (Metklim)
Menurut Rafi’i (1995) Ilmu cuaca atau meteorologi adalah
ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan
ruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan
yang juga mengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan
gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang
luas di atmosfer permukaan bumi.
Ilmu Meteorologi berdasarkan lingkup kajiannya dibagi menjadi 4 bagian, yakni :
Ilmu Meteorologi berdasarkan lingkup kajiannya dibagi menjadi 4 bagian, yakni :
1.
Ilmu
Meteorologi Fisik, membahas struktur dan komposisi atmosfer, pemindahan radiasi
elektromagnetik dan gelombang bunyi (akustik) dalam atmosfer, proses – proses
fisik yang terjadi pada pembentukan awan, presipitasi, listrik di atmosfer dan
fenomena – fenomena lain yang erat kaitanya dengan disiplin ilmu fisika
dan kimia.
2.
Meteorologi
Dinamik, menggunakan pendekatan analitis yang didasarkan pada prinsip – prinsip
dinamika fluida.
3.
Meteorologi
Sinoptik, mencakup deskripsi, analisis, dan prakiraan gerak atmosfer pada skala
yang relatif besar. Subdisiplin ini merupakan lanjutan dari pendekatan empiris
dalam analisis dan prakiraan cuaca yang dikembangkan awal abad ini, setelah
dipasangnya stasiun – stasiun pengamat yang menyediakan data cuaca suatu
wilayah secara simultan.
4.
Meteorlogi
Terapan, aplikasi meteorologi yang banyak digunakan untuk berbagai bidang ilmu
yang terkait erat seperti : Buliding Meteorologi, Meteorologi Satelit, Urban
Meteorologi, Biometeorologi, Agrometeorologi, Rural Meteorologi, Marine
Meteorologi.
Menurut Bayong (2004), Klimatologi dapat dibagi menjadi 3
bagian, yaitu klimatologi fisis, klimatologi kedaerahan (regional). Klimatologi
fisis mempelajari sebab terjadinya ragam pertukaran panas, pertukaran air dan gerakan
udara terhadap waktu dan tempat, sehingga di muka bumi ini terdapat iklim yang
berbeda. Klimatologi kedaerahan bertujuan memberikan gambaran (deskripsi) iklim
dunia yang meliputi sifat dan jenis iklim, sedangkan klimatologi terapan
mencari hubungan klimatologi dengan ilmu lain, misalnya: agroklimatologi:
penerapan klimatologi dalam bidang pertanian.
Menurut Handoko (1993), klimatologi dapat dibagi dalam beberapa cabang keilmuan iklim berdasarkan:
Menurut Handoko (1993), klimatologi dapat dibagi dalam beberapa cabang keilmuan iklim berdasarkan:
- metode pendekatan keilmuan
- ruang lingkupnya di atmosfer
- pemanfaatannya
Berdasarkan pendekatan keilmuannya terdapat 4 cabang
klimatologi antara lain:
1.
Klimatografi,
pembahasan secara deskriptif (apa adanya) berdasarkan data, peta dan gambar.
Pembahasan tak disertai analisis fisika dan matematika yang mendalam. Umumnya
dikembangkan oleh pakar geografi.
2.
Klimatologi
fisik, adalah klimatologi yang membahas perilaku dan gejala-gejala cuaca yang
terjadi di atmosfer dengan menggunakan dasar-dasar ilmu fisika dan matematika.
Tinjauannya ditekankan pada neraca energi dan neraca air antara bumi dan
atmosfer.
3.
Klimatologi
dinamik, adalah klimatologi yang membahas pergerakan atmosfer dalam berbagai
skala, terutama tentang peredaran atmosfer umum di berbagai wilayah di seluruh
dunia.
4.
Klmatologi
terapan, adalah klimatologi yang membahas penerapan ilmu iklim untuk memecahkan
berbagai permasalahan praktis yang dihadapi oleh masyarakat. Contoh klimatologi
terapan antara lain: klimatologi pertanian (agroklimatologi), klimatologi
perkotaan, klimatologi kelautan, klimatologi bangunan dan bioklimatologi.
Berdasarkan ruang lingkup atmosfer yang dibahas, terdapat
3 macam klimatologi dengan rincian sebagai berikut:
a. Mikroklimatologi, yakni ilmu iklim yang membahas atmosfer sebatas ruang antara perakaran hingga sekitar puncak tajuk tanaman atau sifat atmosfer di sekitar permukaan tanah.
a. Mikroklimatologi, yakni ilmu iklim yang membahas atmosfer sebatas ruang antara perakaran hingga sekitar puncak tajuk tanaman atau sifat atmosfer di sekitar permukaan tanah.
b. Mesoklimatologi, yaitu
klimatologi yang membahas perilaku atmosfer dalam daerah yang relatif sempit,
tetapi pola iklimnya sudah berbeda dari iklim di sekitarnya. Sebagai contoh
adalah iklim perkotaan dan iklim di daerah badai. Skala iklim meso berkisar
antara 0-100 km.
c. Makroklimatologi, yaitu
klimatologi yang menekankan pembahasannya pada penelaahan iklim daerah luas dan
skala besar. Wilayah lingkupnya mulai batas ruang iklim mikro hingga puncak
atmosfer, serta meliputi seluruh dunia. Faktor pengendali utama massa udara
antara benua dan samudra.
Credit:
No comments:
Post a Comment