Sejarah Awal
Perkembangan Musik Reggae
Perkembangan
musik Reggae Indonesia bisa dikatakan dalam kondisi di atas angin. Hampir tiga
hingga empat even dapat terselenggara dalam setiap minggunya dan puluhan ribu
pemuda pemudi di Indonesia ikut berpartisipasi dalam setiap evennya. Bisa
dikatakan musik Reggae merupakan musik yang paling digandrungi oleh pemuda
pemudi Indonesia di era ini dibandingkan genre musik lainnya.
Namun situasi serta kondisi seperti ini juga akan memaksa para penyelenggara musik, sponsor, komunitas serta musisi Reggae Indonesia untuk dapat menciptakan suasana yang aman dan nyaman dalam mewujudkan karya-karya terbaiknya dan bukan hanya sekedar atau berhenti pada titik memetik dan menikmati hasilnya saja. Akan tetapi tetap bertahan pada garis perjuangan Reggae itu sendiri dan jangan sampai pihak-pihak tertentu memanfaatkan situasi ini ataupun melemahkan perjuangan Reggae tersebut.
Berbagai perjuangan tersebut-pun akan menemui fase di mana akan terjadi feedback dari masyarakat secara umum terhadap perkembangan Reggae Indonesia tersebut. Para generasi muda Reggae Indonesia sudah seharusnya kritis dalam memilih dan memilah dalam mengamil keputusan, apa yang seharusnya mereka lakukan bila menemui situasi ataupun kondisi yang kritis seperti yang sedan terjadi pada bangsa ini saat ini.
Nafas Reggae yang sarat akan lirik-lirik yang berisi tentang perjuangan dan pembebasan kaum yang lemah dari penindasan para penguasa-pun sudah seharusnya menjadi darah daging rakyat Reggae Indonesia juga para musisi yang kini dianggap rakyat Reggae Indonesia telah populer.
Para musisi Reggae Indonesia yang menanam hingga tumbuh dan berkembang sejak era 1960an hingga 1980an dan tetap eksis hingga saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa merekalah yang telah membuka gerbang awal Reggae Indonesia di belantika musik Indonesia. Dengan tetap menjaga kualitas dari karya-karya mereka, menandakan bahwa kualitas musisi Reggae Indonesia sebagai pribadi dan karya mereka memang merupakan hal yang utama untuk diperhitungkan dalam perkembagan Reggae di ndonesia. Dan ini yang membuat Reggae Indonesia digandrungi oleh para pecintanya.
Begitu kayanya musik yang telah terlahir di Tanah Ibu Pertiwi ini, yang bisa menjadi sumber mata air dalam mengeksplorasi Reggae dapat membawa seni dan budaya dari wilaah Barat ke Tengah lalu ke Timur dari Indonesia menjadi bagian dari semakin eratnya pertalian pesaudaraan pemuda pemudi Indonesia.
Seperti berbagai musik yang dapat kita dengarkan, jutaan bahkan puluhan juta jenis musik dengan berbagai bahasa yang tumbuh dan berkembang di Tanah Air kita. Sebut saja musik Campur Sari, Keroncong, Gamelan bahkan musik dari Papua dan berbagai music daerah lainnya yang telah mewarnai Negeri kita sejak jaman dahulu dapat berkolaborasi dengan harmonis dengan musik Reggae. Dan semua ini merupakan proses dari penetapan jati diri dari Reggae Indonesia dan menjadi pembuka gebang perubahan terhadap perbaikan di negeri Indonesia tercinta ini!
Namun situasi serta kondisi seperti ini juga akan memaksa para penyelenggara musik, sponsor, komunitas serta musisi Reggae Indonesia untuk dapat menciptakan suasana yang aman dan nyaman dalam mewujudkan karya-karya terbaiknya dan bukan hanya sekedar atau berhenti pada titik memetik dan menikmati hasilnya saja. Akan tetapi tetap bertahan pada garis perjuangan Reggae itu sendiri dan jangan sampai pihak-pihak tertentu memanfaatkan situasi ini ataupun melemahkan perjuangan Reggae tersebut.
Berbagai perjuangan tersebut-pun akan menemui fase di mana akan terjadi feedback dari masyarakat secara umum terhadap perkembangan Reggae Indonesia tersebut. Para generasi muda Reggae Indonesia sudah seharusnya kritis dalam memilih dan memilah dalam mengamil keputusan, apa yang seharusnya mereka lakukan bila menemui situasi ataupun kondisi yang kritis seperti yang sedan terjadi pada bangsa ini saat ini.
Nafas Reggae yang sarat akan lirik-lirik yang berisi tentang perjuangan dan pembebasan kaum yang lemah dari penindasan para penguasa-pun sudah seharusnya menjadi darah daging rakyat Reggae Indonesia juga para musisi yang kini dianggap rakyat Reggae Indonesia telah populer.
Para musisi Reggae Indonesia yang menanam hingga tumbuh dan berkembang sejak era 1960an hingga 1980an dan tetap eksis hingga saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa merekalah yang telah membuka gerbang awal Reggae Indonesia di belantika musik Indonesia. Dengan tetap menjaga kualitas dari karya-karya mereka, menandakan bahwa kualitas musisi Reggae Indonesia sebagai pribadi dan karya mereka memang merupakan hal yang utama untuk diperhitungkan dalam perkembagan Reggae di ndonesia. Dan ini yang membuat Reggae Indonesia digandrungi oleh para pecintanya.
Begitu kayanya musik yang telah terlahir di Tanah Ibu Pertiwi ini, yang bisa menjadi sumber mata air dalam mengeksplorasi Reggae dapat membawa seni dan budaya dari wilaah Barat ke Tengah lalu ke Timur dari Indonesia menjadi bagian dari semakin eratnya pertalian pesaudaraan pemuda pemudi Indonesia.
Seperti berbagai musik yang dapat kita dengarkan, jutaan bahkan puluhan juta jenis musik dengan berbagai bahasa yang tumbuh dan berkembang di Tanah Air kita. Sebut saja musik Campur Sari, Keroncong, Gamelan bahkan musik dari Papua dan berbagai music daerah lainnya yang telah mewarnai Negeri kita sejak jaman dahulu dapat berkolaborasi dengan harmonis dengan musik Reggae. Dan semua ini merupakan proses dari penetapan jati diri dari Reggae Indonesia dan menjadi pembuka gebang perubahan terhadap perbaikan di negeri Indonesia tercinta ini!
Dan Musik
reggae Indonesia telah bangkit. Hal ini ditandai munculnya musisi-musisi reggae
yang ikut meramaikan industri musik Indonesia yang dari jaman ke jaman powered
by Pop music. Banyaknya media-media yang mengangkat tema tentang perkembangan
musik reggae di Indonesia belakangan ini juga merupakan sebuah indikasi “the
uprising of Indonesia reggae music” telah dimulai. Kita mengenal Mas Tony Q
Rastafara, Steven and Coconut Trees, Souljah, Ras Muhammad, Pasukan Lima Jari,
UpRising, Gangstarasta, Joni Agung and Double T sebagai “reggae musicians” yang
turut meramaikan jagad musik reggae tanah air. Kabar gembira buat kita semua
karena kita tidak lagi harus susah payah untuk bisa mendengarkan sebuah alunan
musik reggae. Sekarang sudah banyak radio station yang sesekali memutarkan
musik reggaa, bahkan berkali-kali.
Tahun 2003 kita gempar dengan musik Punk, Melodic (atau Mellowdic?) yang ditandai dengan “hijrah” nya Superman Is Dead ke Sony BMG recods juga Endank Soekamti yang makin Enndaaang… kemudian setahun berikutnya kita gempar dengan musik “New Wave” ala The Upstair dan dengan mudah menemukan anak2 Putih ABu-abu (baca: SMA) dan Biru Putih (baca: SMP) berdandan seperti Jimmy The Upstairs, lalu distorsi gitar dengan sound 70′an menandai booming-nya musik Rock N Roll and Garage. Sayangnya kita lebih banyak disuguhi penampilan-penampilan “flashback” tanpa sedikit mengurangi rasa apresiasi terhadap musik mereka dan juga tidak bermaksud mengatakan kreativitas mereka mundur ke belakang namun gw lebih bangga jika muncul The Donnas – The Donnas Indonesia. Jreng-jreng…
Kembali pada judul pembahasan, gw berharap ini akan jadi sebuah “signal” bagi para major labels untuk lebih mengapresiasi musik reggae. Untuk lebih meng-komersial-kan – tanpa membuat si artis jadi “sapi perahan”, budak kapitalis. Kita semua (khususnya reggae lovers) tentu ingin menyaksikan musisi-musisi reggae tanah air bisa on air di station TV swasta, muncul dalam acara2 komersil, acara-acara live music, jadi guest di acara2 MTV, dapet tempat di program2 MTV “tanpa menganggap musik Pop yang selama ini banyak mendominasi acara-acara TV sbg musik yang membosankan”.
Tahun 2003 kita gempar dengan musik Punk, Melodic (atau Mellowdic?) yang ditandai dengan “hijrah” nya Superman Is Dead ke Sony BMG recods juga Endank Soekamti yang makin Enndaaang… kemudian setahun berikutnya kita gempar dengan musik “New Wave” ala The Upstair dan dengan mudah menemukan anak2 Putih ABu-abu (baca: SMA) dan Biru Putih (baca: SMP) berdandan seperti Jimmy The Upstairs, lalu distorsi gitar dengan sound 70′an menandai booming-nya musik Rock N Roll and Garage. Sayangnya kita lebih banyak disuguhi penampilan-penampilan “flashback” tanpa sedikit mengurangi rasa apresiasi terhadap musik mereka dan juga tidak bermaksud mengatakan kreativitas mereka mundur ke belakang namun gw lebih bangga jika muncul The Donnas – The Donnas Indonesia. Jreng-jreng…
Kembali pada judul pembahasan, gw berharap ini akan jadi sebuah “signal” bagi para major labels untuk lebih mengapresiasi musik reggae. Untuk lebih meng-komersial-kan – tanpa membuat si artis jadi “sapi perahan”, budak kapitalis. Kita semua (khususnya reggae lovers) tentu ingin menyaksikan musisi-musisi reggae tanah air bisa on air di station TV swasta, muncul dalam acara2 komersil, acara-acara live music, jadi guest di acara2 MTV, dapet tempat di program2 MTV “tanpa menganggap musik Pop yang selama ini banyak mendominasi acara-acara TV sbg musik yang membosankan”.
Menurut saya,
musik reggae cukup meramaikan dunia permusikan yang ada di Indonesia, musik
reggae ini juga bisa membuat sadar bagi yang mendengarnya, karena biasanya
liriknya itu berisi kritik-kritikan dan juga saran-saran untuk pendengarnya,
jadi bagus tuh didenger sama pejabat-pejabat yang suka ngambilin uang
rakyatnya, buat orang-orang yang frustasi, sama buat orang-orang yang sedang
galau, karena liriknya bisa membuat kita tenang, dan menjadi motivasi juga buat
kita.
Perkembangan
musik reggae di Indonesia ini juga sudah cukup meninggkat, band-band reggaenya
juga semakin banyak, dan festival sama acaranya juga sekarang juga banyak kita
jumpai. Musik raggae itu terkenal dengan musik “santai”, tapi maksudnya bukan
masa bodo dan tidak peduli terhadap lingkunga justru malah sebaliknya, musik
reggae ini sangat peduli terhadap lingkungan. Biasanya juga orang yang suka
musik ini tuh orang yang cinta damai dan suka ketenangan.
Berarti
kesimpulannya perkembangan band reggae di indonesia itu sedang meningkat dan
hampir setiap kalangan menyukai aliran musik ini.
Tokoh Musik Reggae - Sarat akan musik bertema sosial, perdamaian,
dan penuh cinta masuk dalam kemasan aliran musik yang bernama Reggae.Musik yang
berasal dari Jamaika ini memasukkan ketukan putus-putus, strumming gitar ke
atas, serta vokal yang bergaya seperti khutbah.
Itulah sekilas
pemahaman saya mengenai Reggae ini. Ketika orang ditanya, siapakah raja nya
Reggae itu? mungkin banyak yang akan mengatakan Bob Marley. Selain Bob Marley,
tentu banyak musisi dunia termasuk Tanah Air yang memilih musik reggae sebagai
alirannya. Berikut adalah sebagian tokoh yang lekat dengan musik Reggae:
Bob Marley
Siapa yang
tidak kenal dengan pria bernama lengkap Robert Nesta Marley. Ya, dia
adalah pelopor lahirnya musik reggae yang akrab ditelinga kita dengan nama Bob
Marley. Pria kelahiran Jamaika, 06 Februari 1945 ini sukses memperkenalkan
musik reggae ke seluruh belahan dunia.
Selain beberapa
album yang telah dirilisnya, Bob Marley juga pernah menyabet beberapa
penghargaan berkat reggaenya ini. Seperti Grammy Lifetime Achievement Award,
Hollywood Walk of Fame, dan berbagai penghargaan lainnya.
Selain reggae
sebagai musiknya, Bob Marley juga membawa aliran ini untuk mempromosikan kebudayaan
serta perdamaian di Jamaikan ketika itu.
Peter Tosh
Peter Tosh
lahir dengan nama asli Winston Hubert McIntosh di Grange Hill, Jamaika,
9 Oktober 1944. Sedikit berbeda dengan Bob Marley yang idealis, Peter Tosh
menyebut dirinya sebagai seorang revolusioner. Ia bahkan dijuluki sebagai
"Steppi Razor" lantaran kebenciannya terhadap politik.
Sayang,
Peter Tosh wafat di tahun 1987. Meninggalnya Peter Tosh ini disebabkan
oleh aksi perampokan yang dilakukan Dennis Lobban dkk.
Imanez "Si Anak Pantai"
Imanez lahir
dengan nama lengkap Abdul Firman Saad. Dia merupakan salah satu inspirator
pecinta musik reggae di Indonesia. Berkat keahliannya dalam bermusik, Imanez
mampu memberi warna dalam industri musik di era 1990-an.
Imanez
merupakan mantan vokalis dan bassist dari grup musik beken di Indonesia, Slank,
sebelum masuk rekaman di tahun 1987.
Selain Anak
Pantai, beberapa lagu berirama reggae telah diciptakannya. Seperti Ikan Bakar,
Sunset, Tequila Sunrise, Playboy, Tropikal Rembulan dan Samalona.
Tony Q
Rastafara
Lahir di
Semarang, Jawa Tengah, 27 April 1961 dengan nama Tony Waluyo Sukmoasih, Tony Q
Rastafara tak dapat dilepaskan dari perkembangan musik reggae di Indonesia.
Bahkan, ia
cukup berhasil ketika memadukan musik reggae dengan musik tradisional khas
Indonesia. Sebagai bukti, salah satu lagu yang berjudul Pat Gulipat, berhasil
masuk dalam album kompilasi musim dunia. Dengan kehebatannya dalam bermusik
reggae ini, Tony Q dan bandnya, Rastafara, mampu mengharumkan musik reggae
Indonesia di kancah internasional.
Steven and Coconut treez
Musik reggae
semakin dikenal di Tanah Air dengan datangnya grup band satu ini. Dengan
lagu-lagu yang bertemakan sosial seperti pada umumnya musik reggae, album milik
Steven and Coconut treez mendapat respon positif dari pecinta musik tanah air.
Di album
terakhir, Feel The Vibration (2010), Steven kembali hadir dengan side project
bernama Steven Jam. Irama reggae yang disertai dengan distorsi dan brass
menonjol dalam album ini.
Ras Muhamad.
Dia lahir
dengan nama Muhamad Egar. Sewaktu melakoni pendidikan di Brooklyn, pria
kelahiran 29 Oktober 1982 ini kemudian mengganti namanya menjadi Ras Muhammad.
Kata Ras sendiri bermakna Bung dalam kosa kata bahasa Jamaika.
Ditengah-tengah
studinya tersebut, Ras mulai mengenal musik reggae di Amerika. Bahkan, akibat
keseringan nongkrong dan bermusik reggae, studinya harus molor setahun. Pada
tahun 1999 Ras Muhammad mulai menggimbal rambutnya.
Sepulangnya ke
Indonesia pada 2005 silam, Ras langsung tancap gas dengan membuat album.
Seperti Declaration of Truth (2005), dan Reggae Ambassador (2007).
- Steven & Coconut Treez – Welcome To My Paradise
- Tony Q & Rastafara - Pesta Pantai
- Souljah - Cintailah Aku
- Shaggy Dog - Honey
- Mbah Surip - Tak Gendong
- Ras Muhamad - Reggae Ambassador
- Steven & Coconut Treez – Lagu Santai
- Banana Steady Beat - Tembang Sederhana
- Steven & Coconut Treez – Selamat Jalan Kawan
- Boys N Roots - Happy Day
- Shaggy Dog - Lagu Rindu
- Tony Q & Rastafara - Paris van Java
- Bravesboy - Aku Harus Jahat
- Souljah - Hanya ingin pulang
- Another Project - A What is a Revolution
- Souljah - Bersamamu
- Counter Rasta - Mencoba Bernyanyi
- Steven & Coconut Treez – Burning With My Fire
- Bravesboy - Like This
- Cozy Republic - Kucing Rasta
No comments:
Post a Comment