Monday, 25 January 2016

Makalah Tasawuf



MAKALAH
AQIDAH AKHLAK
TASAWUF DALAM KEHIDUPAN MODEREN
(Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Aqidah Akhlak)


Disusun oleh :
Helmi Septian
Rahma Nuradha
Rani Nuraeni
Seli Silvia



SMA KHZ MUSTHAFA SUKAMANAH
SUKARAPIH SUKARAME
TASIKMALAYA
2015


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gagasan pokok dalam judul ini adalah perumusan tasawuf bagi masyarakat modern. Cakupan konsep konfigurasi spiritual islam berbeda dengan konfigurasi iman karena lingkup yang kedua lebih luas dan sejalan dengan konsep tasawuf modern.
Kualifikasi dalam konsep modern itu justru memiliki konotasi yang jauh lebih penting karena mengisyaratkan adanya perbedaan dengan tasawuf pada masa-masa sebelumnya. Ciri pembeda utama adalah waktu waktu yang menunjuk konteks social keagamaan masing-masing. Sebagai suatu setting social, perbedaan konteks ini menimbulkan konskuensi perbedaan susunan masyarakat dan struktur keberagamaan warga dan akhirnya keberbedaan problem social yang memerlukan pola pemecahannya masing-masing. Akan tetapi unsure essensial yang tidak mungkin dikesampingkan adalah bingkai keberagamaan yang harus tetap berada dalam ruang lingkup al-qur’an dan as-sunnah.
Meskipun visi religious dalam melihat manusia modern lebih menekankan pada essensi perilaku dalam hubungannya dengan alam, manusia, dan Tuhan. Nama sosok manusia modern dapat diamati dalam dunia literature lainnya. Bagi kemanusaiaan manusia, hiruk-pikuk dunia modern ini akan mengakibatkan masalah-masalah kemanusaiaan seperti keterasigan tidak hanya dari lingkungan, alam, tetapi juga dari kemanusaiaan itu sendiri. Manusia modern ternyata memerlukan sentuhan lain yang mampu memenusaiakan dirinya sendiri. 

B. Latar Belakang Masalah
1.      Tasawuf Dimasa Modern?
2.      Sejarah Perkembangan Tasawuf?
3.      Tasawuf dan Integrasi Kehidupan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tasawuf Dimasa Modern
Kaum sufi yang merupakan kaum elit dan kaum terdepan. Merupakan roda penggerak utama islam pada masanya. Sepanjang abad ke-18, ke-19 dan awal abad ke-20, gerakan-gerakan sufi besar di afrika dan asia sering dihubungkan islam dengan gerakan-gerakan umumnya. Kaum sufi adalah kaum elit masyarakatnya memimpin gerkan pembaharuan, atau perlawanan terhadap penindasan atau colonial. Di Nigeria Utara, seorang Tarekat Qadiriyah, memimpin jihad melawan para penguasa Hebe yang telah gagal memerintah menurut syari’at Islam, yang telah mengadakan pembebanan pajak yag dibuat-buat, korupsi umum, penindasan, dari menjatuhkan moralitas Islam pada tinkat rakyat maupun Istana.
Demikianlah kaum sufi beraksi dibanyak Negara dimasa penjajahan, menentang usaha kolonial untuk menjungkirkan pemerintahan Islam, dan berusaha menghidupkan kembali serta mempertahankan Islam yang asli. Mereka sering membentuk atau berada pada kelompok-kelompok social yang kuat, dan mempunyai banyak pengikut di banyak bagian dunia. Kepentingan serta pengaruh agama dan kaum sufi menjadi nomor dua, karena erosi yang cepat dalam nilai-nilai dan gaya hidup masa lalu dan tradisional, dan menjadi bertanbah sulit dan berbahaya untuk mengikuti ajaran Islam asli secara utuh di negeri-negeri Muslim.
Kelompok-kelompok gerakan zaman baru ini yang mengikuti sejumlah gagasan yang diambil dari tasawuf sedang terpecah-pecah karena jalan hidup mereka tidak selaras dengan garis umum Islam asli, dan boleh Karena itu mereka tidak mendapat perlindungan lahiriyah yang diperlukan untuk melindungi dan menjamin keselamatan gerakan batinnya. Maka selama beberapa akhir abad ini, kita bahwa kebanyakan gerakan sufi di Barat telah menguat karena berpegang amal-amal lahiriyah Islam, atau melemah karena tidak berlaku demikian. 

B. Sejarah Perkembangan Modern
Ibn al-Jauzi dan ibn khaldun secara garis besar membagi kehidupan kerohanian dalam Islam menjadi dua, yakni Zuhud dan Tasawuf. Hanya saja diakui bahwa keduanya merupakan istilah baru, sebab keduanya belum ada pada masa nabi Muhammad SAW dan terdapat dalam al-Qur’an, kecuali zuhud disebut sekali dalam surat yusuf ayat 29.
Seperti telah diketahui, bahwa sejarah Islam ditandai dengan peristiwa tragis, yakni pembunuhan terhadap diri khalifah ketiga, Utsman Ibn ‘Affan RA. Dari peristiwa itu secara berantai kekacauan dan kemerosotan akhlak. Hal ini menyebabkan sahabat-sahabat yang masih ada, dan pemuka-pemuka Islam yang mau bertfikir, berikhtiar membangkitkan kembali ajaran Islam, palang masuk Masjid, kembali mendengarkan kisah-kisah mengenai keindahan hidup Zuhud dan lain sebagainya dan inilah benih Tsawuf yang paling awal. 
C. Tasawuf dan Integrasi Kehidupan
Yang dicari manusia dalam kehidupan ini ialah kebahagiaan didunia dan akhirat. Tapi bagaimana kedua macam kebahagiaan itu dapat dicapai tanpa harus mematikan yang suatu untuk mendapatkan yang lain, tapi dapat dicapai secara selaras dan secara bersama. Dalam menghadapi kenyataan ini, manusia terbagi menjadi tiga:
1)        Sebagian manusia mengorbankan kehidupan duniawinya mengejar kehidupan ukhrowi,
2)        Sebagian yang lainnya hanya mengejar kehidupan duniawi dengan mengorbankan ukhrowinya,
3)        Kelompok yang mau mendapat kedua-duanya .
Kebanyakan masyarakat ibarat yang hidup dalam suasana sekularisme, kebanyakan hanya mengorientasikan hidupnya pada kelompok kedua, yaitu mendapatkan kepuasan duniawi sebanyak-banyaknya, dengan mengorbankan kebutuhannya yang bersifat spiritual. Makannya ketika kesenangan duniawi telah didapat dengan kemewahan materi yang dikumpulkannya, jiwa-jiwanya mereka lapar dan haus karena kebutuhan spiritual tercampakkan. Ketika itu pula, mereka menderita batin dan mencoba untuk lari kepada pemenuhan dri yang bersifat spiritual. Sementara untuk menjadikan tasawuf sebagai alternative spiritual manusia, Nasr tidak merinci secara jelas dan konkret. Ia hanya merujukkan bahwa manusia Barat Modern membutuhkan pegangan moral dan nilai-nilai sementara Islam memiliki kekayaan spiritual yang untuk pencarian spiritual masyarakat barat tersebut.Demikian beberapa pandangan Nasr berkenaan dengan signifikasi tasawuf bagi pembebasan manusaia modern yang dinilai kian terjauh dari centre nya, maka melalui program tasawuf, Nasr ingin mengembalikan manusia pada kritik pusat tersebut. Dalam hal ini secara praktis timbul gejala pencarian makna hidup dan upaya pemenuhan diri kepada kepercayaan-kepercayaan yang sarat spiritualis. 


BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat saya sampaikan, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,kritik dan saran saya harapkan guna perbaikan makalah berikutnya. Apaabila ada kesalahan kata dan penyampaian, mohon di maafkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Amin… 
1.        Tasawuf dimasa modern merupakan sebuah gerakan yang utama Islam pada masanya dan dipandang elit masyarakatnya. Kepentinganserta pengaruh agama dalam nilai-nilai dan gaya hidup masa lalu menjadi bertambah sulit dan berbahaya untuk mengikuti ajaran Islam yang asli di Negeri Muslim,
2.        Sejarah perkembangan tasawuf saat ini ditandai kekacauan dan kemerosotan akhlak,
3.        Tasawuf dan integrasi kehidupan
Didalam kehidupan ini, manusia pada dasarnya mencari kehidupan dunia dan aakhirat. Akaan tetapi untuk mendapatkan keduanya, harus mendapatkan yang lain. Dalam kesadaran manusia secara praktis timbul gejala pencarian makna hidup dalam upaya pemenuha diri terhadap kepercayaan yang spiritual.






DAFTAR PUSTAKA

Amin Syukur, Tasawuf dan Krisis, Pelajar Celeban Timur, Yogyakarta 55167
Amin Syukur, Menggugat Tsawuf, Pustaka Pelajar Glagah, Yogyakarta, Februari 1999.
Ali Maksum, Tasawuf Sebagai Pembebasan manusaia Modern, Pusat Studi Agama, Politik dan Masyarakat(PSPAM), Januari, 2003.hlm.122-126. 
Http://Imam Sutrisno. Tasawuf Pada Masa Modern. Blogspot.

No comments:

Post a Comment

Lebih banyak lagi tentang makalah dan tugas sekolah untuk SMA, SMK, MAN, SMP, MTs
silahkan menuju gudang makalah
klik >>> disini