MAKALAH
AQIDAH
AKHLAK
TASAWUF
DALAM KEHIDUPAN MODEREN
(Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Aqidah
Akhlak)
Disusun oleh :
Helmi Septian
Rahma Nuradha
Rani Nuraeni
Seli Silvia
SMA KHZ
MUSTHAFA SUKAMANAH
SUKARAPIH
SUKARAME
TASIKMALAYA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagasan pokok dalam
judul ini adalah perumusan tasawuf bagi masyarakat modern. Cakupan konsep
konfigurasi spiritual islam berbeda dengan konfigurasi iman karena lingkup yang
kedua lebih luas dan sejalan dengan konsep tasawuf modern.
Kualifikasi dalam
konsep modern itu justru memiliki konotasi yang jauh lebih penting karena
mengisyaratkan adanya perbedaan dengan tasawuf pada masa-masa sebelumnya. Ciri
pembeda utama adalah waktu waktu yang menunjuk konteks social keagamaan
masing-masing. Sebagai suatu setting social, perbedaan konteks ini menimbulkan
konskuensi perbedaan susunan masyarakat dan struktur keberagamaan warga dan
akhirnya keberbedaan problem social yang memerlukan pola pemecahannya
masing-masing. Akan tetapi unsure essensial yang tidak mungkin dikesampingkan
adalah bingkai keberagamaan yang harus tetap berada dalam ruang lingkup
al-qur’an dan as-sunnah.
Meskipun visi
religious dalam melihat manusia modern lebih menekankan pada essensi perilaku
dalam hubungannya dengan alam, manusia, dan Tuhan. Nama sosok manusia modern
dapat diamati dalam dunia literature lainnya. Bagi kemanusaiaan manusia,
hiruk-pikuk dunia modern ini akan mengakibatkan masalah-masalah kemanusaiaan
seperti keterasigan tidak hanya dari lingkungan, alam, tetapi juga dari
kemanusaiaan itu sendiri. Manusia modern ternyata memerlukan sentuhan lain yang
mampu memenusaiakan dirinya sendiri.
B. Latar Belakang Masalah
1.
Tasawuf Dimasa Modern?
2.
Sejarah Perkembangan
Tasawuf?
3.
Tasawuf dan Integrasi Kehidupan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tasawuf Dimasa Modern
Kaum sufi yang
merupakan kaum elit dan kaum terdepan. Merupakan roda penggerak utama islam
pada masanya. Sepanjang abad ke-18, ke-19 dan awal abad ke-20, gerakan-gerakan
sufi besar di afrika dan asia sering dihubungkan islam dengan gerakan-gerakan
umumnya. Kaum sufi adalah kaum elit masyarakatnya memimpin gerkan pembaharuan,
atau perlawanan terhadap penindasan atau colonial. Di Nigeria Utara, seorang
Tarekat Qadiriyah, memimpin jihad melawan para penguasa Hebe yang telah gagal
memerintah menurut syari’at Islam, yang telah mengadakan pembebanan pajak yag
dibuat-buat, korupsi umum, penindasan, dari menjatuhkan moralitas Islam pada
tinkat rakyat maupun Istana.
Demikianlah kaum
sufi beraksi dibanyak Negara dimasa penjajahan, menentang usaha kolonial untuk
menjungkirkan pemerintahan Islam, dan berusaha menghidupkan kembali serta
mempertahankan Islam yang asli. Mereka sering membentuk atau berada pada
kelompok-kelompok social yang kuat, dan mempunyai banyak pengikut di banyak
bagian dunia. Kepentingan serta pengaruh agama dan kaum sufi menjadi nomor dua,
karena erosi yang cepat dalam nilai-nilai dan gaya hidup masa lalu dan
tradisional, dan menjadi bertanbah sulit dan berbahaya untuk mengikuti ajaran
Islam asli secara utuh di negeri-negeri Muslim.
Kelompok-kelompok
gerakan zaman baru ini yang mengikuti sejumlah gagasan yang diambil dari
tasawuf sedang terpecah-pecah karena jalan hidup mereka tidak selaras dengan
garis umum Islam asli, dan boleh Karena itu mereka tidak mendapat perlindungan
lahiriyah yang diperlukan untuk melindungi dan menjamin keselamatan gerakan
batinnya. Maka selama beberapa akhir abad ini, kita bahwa kebanyakan gerakan
sufi di Barat telah menguat karena berpegang amal-amal lahiriyah Islam, atau melemah
karena tidak berlaku demikian.
B. Sejarah Perkembangan Modern
Ibn al-Jauzi dan
ibn khaldun secara garis besar membagi kehidupan kerohanian dalam Islam menjadi
dua, yakni Zuhud dan Tasawuf. Hanya saja diakui bahwa keduanya merupakan
istilah baru, sebab keduanya belum ada pada masa nabi Muhammad SAW dan terdapat
dalam al-Qur’an, kecuali zuhud disebut sekali dalam surat yusuf ayat 29.
Seperti telah
diketahui, bahwa sejarah Islam ditandai dengan peristiwa tragis, yakni
pembunuhan terhadap diri khalifah ketiga, Utsman Ibn ‘Affan RA. Dari peristiwa
itu secara berantai kekacauan dan kemerosotan akhlak. Hal ini menyebabkan
sahabat-sahabat yang masih ada, dan pemuka-pemuka Islam yang mau bertfikir,
berikhtiar membangkitkan kembali ajaran Islam, palang masuk Masjid, kembali
mendengarkan kisah-kisah mengenai keindahan hidup Zuhud dan lain sebagainya dan
inilah benih Tsawuf yang paling awal.
C. Tasawuf dan
Integrasi Kehidupan
Yang dicari manusia
dalam kehidupan ini ialah kebahagiaan didunia dan akhirat. Tapi bagaimana kedua
macam kebahagiaan itu dapat dicapai tanpa harus mematikan yang suatu untuk
mendapatkan yang lain, tapi dapat dicapai secara selaras dan secara bersama.
Dalam menghadapi kenyataan ini, manusia terbagi menjadi tiga:
1)
Sebagian manusia
mengorbankan kehidupan duniawinya mengejar kehidupan ukhrowi,
2)
Sebagian yang lainnya hanya
mengejar kehidupan duniawi dengan mengorbankan ukhrowinya,
3)
Kelompok yang mau mendapat
kedua-duanya .
Kebanyakan
masyarakat ibarat yang hidup dalam suasana sekularisme, kebanyakan hanya
mengorientasikan hidupnya pada kelompok kedua, yaitu mendapatkan kepuasan
duniawi sebanyak-banyaknya, dengan mengorbankan kebutuhannya yang bersifat
spiritual. Makannya ketika kesenangan duniawi telah didapat dengan kemewahan
materi yang dikumpulkannya, jiwa-jiwanya mereka lapar dan haus karena kebutuhan
spiritual tercampakkan. Ketika itu pula, mereka menderita batin dan mencoba
untuk lari kepada pemenuhan dri yang bersifat spiritual. Sementara untuk
menjadikan tasawuf sebagai alternative spiritual manusia, Nasr tidak merinci
secara jelas dan konkret. Ia hanya merujukkan bahwa manusia Barat Modern
membutuhkan pegangan moral dan nilai-nilai sementara Islam memiliki kekayaan
spiritual yang untuk pencarian spiritual masyarakat barat tersebut.Demikian beberapa
pandangan Nasr berkenaan dengan signifikasi tasawuf bagi pembebasan manusaia
modern yang dinilai kian terjauh dari centre nya, maka melalui program tasawuf,
Nasr ingin mengembalikan manusia pada kritik pusat tersebut. Dalam hal ini
secara praktis timbul gejala pencarian makna hidup dan upaya pemenuhan diri
kepada kepercayaan-kepercayaan yang sarat spiritualis.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat saya sampaikan, penulis
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,kritik dan
saran saya harapkan guna perbaikan makalah berikutnya. Apaabila ada kesalahan
kata dan penyampaian, mohon di maafkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca. Amin…
1.
Tasawuf dimasa modern
merupakan sebuah gerakan yang utama Islam pada masanya dan dipandang elit
masyarakatnya. Kepentinganserta pengaruh agama dalam nilai-nilai dan gaya hidup
masa lalu menjadi bertambah sulit dan berbahaya untuk mengikuti ajaran Islam
yang asli di Negeri Muslim,
2.
Sejarah perkembangan
tasawuf saat ini ditandai kekacauan dan kemerosotan akhlak,
3.
Tasawuf dan integrasi
kehidupan
Didalam
kehidupan ini, manusia pada dasarnya mencari kehidupan dunia dan aakhirat.
Akaan tetapi untuk mendapatkan keduanya, harus mendapatkan yang lain. Dalam
kesadaran manusia secara praktis timbul gejala pencarian makna hidup dalam
upaya pemenuha diri terhadap kepercayaan yang spiritual.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Syukur, Tasawuf dan Krisis, Pelajar Celeban Timur, Yogyakarta 55167
Amin Syukur, Menggugat Tsawuf, Pustaka Pelajar Glagah, Yogyakarta, Februari 1999.
Ali Maksum, Tasawuf Sebagai Pembebasan manusaia Modern, Pusat Studi Agama, Politik dan Masyarakat(PSPAM), Januari, 2003.hlm.122-126.
Http://Imam
Sutrisno. Tasawuf Pada Masa Modern. Blogspot.
No comments:
Post a Comment