KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “MERINGKAS TEKS TERTULIS DALAM KONTEKS BEKERJA” dengan tepat waktu.
Makalah ini menguraikan tentang cara
membuat ringkasan dari teks tertulis dalam bentuk uraian dalam bahasa yang baik
dan benar.
Dalam
penyusunan makalah ini penyusun mendapatkan bantuan dari berbagi pihak, oleh
karena itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
1.
Bapak
Drs.H.Nanang ma’mur M.pd selaku kepala SMK AS-SHOFA
2.
Ibu
pipih S.pd selaku guru Pembina
3.
Orang
tua yang telah mendukung dan membiayai makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
maka penyusun berharap semoga makalah
ini bermanfaat dan mampu membuat para pembaca mengerti akan cara meringkas teks
tertulis dalam konteks bekerja dengan bahasa yang baik dan benar.
Tasikmalaya
,januari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan
BAB
II ISI
A.
Pengertian
Ringkasan
B.
Cara Membuat
Ringkasan
C.
Macam-macam
Ringkasan
D.
Bentuk-bentuk
Ringkasan
E.
Perbedaan
Rangkuman, Ringkasan, Sinopsis, dan Ikhtisar
F.
Contoh Ringkasan
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Kegiatan pembelajaran merupakan
sebuah kegiatan yang sangat diperlukan oleh setiap individu. Karena dengan
melakukan sebuah kegiatan pembelajaran ini maka individu tersebut akan dapat
berkembang dengan baik. Ketika kita membicarakan tentang kegiatan pembelajaran
ini maka kita mungkin akan langsung mengarahkan pandangan kita pada kegiatan
pembelajaran yang berlangsung di sekolah.
Untuk mendapatkan sebuah kegiatan
pembelajaran yang efektif ini memerlukan banyak komponen yang harus
diperhatikan. Beberapa di antaranya adalah mengenai penulisan dan peringkasan
teks tertulis dalam konteks bekerja.
Salah satu elemen terpenting
dalam sebuah kegiatan pembelajaran adalah adanya sebuah perencanaan
pembelajaran yang baik. Selama ini ketika kita melihat pada kenyataan yang
terjadi dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, maka mungkin yang akan memenuhi
benak kita adalah tentang bagaimana kekurang matangan perencanaan kegiatan
pembelajaran di sekolah yang akhirnya mengakibatkan sebuah kegiatan
pembelajaran berlangsung dengan tidak efektif. Dan akhirnya para peserta didik
kurang dapat maksimal saat mengalami proses kegiatan pembelajaran di tempat
tersebut.
Berdasarkan contoh kasus tersebutlah maka
sangat diperlukan sebuah perencanaan pembelajaran yang matang dan baik agar sebuah
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara maksimal. Dan hal ini bukan
hanya perlu untuk diperhatikan oleh seorang yang bergerak dalam bidang
pendidikan saja tetapi juga mencakup seluruh elemen yang terlibat di dalam
sebuah kegiatan pembelajaran tersebut. Jika perencanaan kegiatan pembelajaran
ini dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan sebuah perencanaan pembelajaran
yang benar-benar matang.
Maka akan banyak sekali manfaat yang dapat
diperoleh darinya. Yang pertama adalah mengenai semakin mudahnya para tenaga
pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada para peserta didiknya
karena apa yang akan dilakukan oleh tenaga pendidik dalam sebuah kegiatan
pembelajaran telah terencana secara sistematis dan jelas. Juga bagi para
peserta didik yang akan lebih mudah memahami kronologis kegiatan pembelajaran
yang akan berlangsung sehingga pencapaian target pembelajaran pun dapat diukur.
B.
rumusan masalah
1.
Apa
itu ringkasan ?
2.
Bagaimana
cara membuat ringkasan ?
3.
Bagaimana
pola penalaran dalam mengambil simpulan ?
C.
Tujuan
1.
Agar
siswa dapat mengetahui definisi ringkasan
2.
Agar
siswa dapat mengetahui cara membuat ringkasan
3.
Agar
siswa dapat mengetahui macam-macam ringkasan
4.
Agar
siswa dapat mengetahui bentuk-bentuk ringkasan
5.
Agar
siswa dapat mengetahui mengetahui perbedaan rangkuman, ringkasan, sinopsis, dan
ikhtisar?
BAB
II
ISI
A. Pengertian Ringkasan
Irman (2008:252)
mengatakan “Ringkasan (precis) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan
karangan yang panjang dalam sajian yang singkat”. ”Precis” berarti ”memotong”
atau ”memangkas”. Sebuah ringkasan bermula dari karangan sumber yang panjang,
yang kemudian dipangkas dengan mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan
membuang perincian serta ilustrasi.Meskipun begitu, sebuah ringkasan tetap
mempertahankan pikiran pengarang serta pendekatannya yang asli.Jadi, ringkasan
merupakan keterampilan mereproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuk
yangsingkat.
Ringkasan
berbeda dengan ikhtisar.Walaupun kedua istilah itu sering disamakan, tapi
sesungguhnya keduanya berbeda.Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu
karangan asli namun tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang
asli.Ikhtisarsebaliknya, tidak perlu mempertahankan sistematika penulisan
sesuai dengan aslinya dan tidak perlu menyajikan isi dari seluruh karangan itu
secara proporsional.Dalam ikhtisar, penulis dapat langsung mengemukakan pokok
uraian, sementara bagian yang dianggap kurang penting dapat dibuang.
Dari pernyataan
diatas dapat kami simpulkan bahwa ringkasan adalah suatu cara yang
efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat.
Membuat ringkasan dapat berguna untuk mengembangkan ekspresi serta penghematan
kata.
B. Cara Membuat Ringkasan
Ada beberapa
cara yang dapat dijadikan pegangan dalam membuat ringkasan yang baik dan
teratur, yaitu sebagai berikut.
1. Membaca Naskah Asli
Penulis
ringkasan harus membaca naskah asli secara keseluruhan beberapa kali untuk
mengetahui kesan umum, maksud pengarang, serta sudut pandangnya.
2. Mencatat Gagasan Utama
Semua hal yang
menjadi gagasan utama atau gagasan penting digaris bawahi atau dicatat.
3. Membuat Reproduksi
Menyusun kembali
suatu karangan singkat berdasarkan gagasan-gagasan penting yang dicatat tadi.
4. Ketentuan Tambahan
Ada ketentuan
tambahan selain ketiga cara di atas, yaitu sebagai berikut.
a. Lebih baik menggunakan kalimat tunggal
daripada kalimat majemuk.
b. Ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa
menjadi kata, gagasan panjang menjadi gagasan sentral saja. Bahkan, jika tidak
diperlukan sebuah paragraf dapat dipangkas atau dibuang.
c. Semua paragraf ilustrasi yang dianggap
penting harus dipersingkat atau digeneralisasi.
d. Bila mungkin, semua keterangan atau kata
sifat dibuang.
e. Dalam ringkasan, tidak ada pemikiran atau
interpretasi baru dari penulis ringkasan.
f. Ringkasan dari sumber asli yang berupa
naskah pidato atau pidato langsung, penggunaan kata ganti orang pertama tunggal
atau jamak harus ditulis dengan sudut pandang orang ketiga.
g. Sebuah ringkasan umumnya ditentukan dari
panjang ringkasan finalnya, misalnya 150 atau 200 kata bergantung pada
permintaannya.
C.Macam-macam
ringkasan
Meringkas dapat
diartikan menuliskan kembali suatu bacaan ke dalam bentuk yang lebih singkat
atau pendek, sebab pada dasarnya bacaan itu berisi kumpulan beberapa gagasan
utama.Melalui ringkasan, kamu dapat mengingat inti dari bacaan tersebut lebih
lama.Selain itu, jika suatu saat Anda memerlukan informasi dari bacaan
tersebut, Anda dapat memanfaatkan ringkasannya dan tidak perlu membaca lagi
wacana yang panjang.
Ringkasan dapat
berdiri sendiri sebagai sebuah bacaan bukan sebagai bagian dari resensi atau
kritik.Secara teknis terdapat tiga macam ringkasan.
Pertama,
ringkasan yang benar-benar singkat dan padat yang disebut abstrak atau sari
karangan.Abstrak umumnya merupakan ringkasan dari suatu karangan ilmiah.
Abstrak ditulis dengan bahasa dan sudut pandang yang sama seperti karangan
aslinya, mengikuti tatanan serta perimbangan aslinya tanpa penilaian pribadi.
Majalah ilmiah pun sering memuat abstrak seperti itu sebagai informasi awal
isi.
Kedua,
précis.Précis atau ringkasan stricto sensu ialah hasil penyarian isi suatu
tulisan dengan kata-kata sendiri sejauh mungkin.Précis hanya merangkum
pikiran-pikiran utama, dengan mengesampingkan detail-detail, contoh-contoh,
ilustrasiilustrasi, dan hal-hal yang spesifik.Segala sesuatu yang konkret dan
spesifik itu digeneralisasikan atau diabstraksikan.Précis harus mengikuti pola
atau urutan serta proporsi aslinya, tanpa pendapat atau penilaian
pribadi.Sesuatu yang tidak terdapat dalam karangan aslinya tidak boleh
disampaikan dalam précis.Précis biasanya disusun dalam rangka pendidikan
sekolah, tugas yang diberikan oleh guru atau dosen.
Jenis ringkasan
terakhir, yaitu ikhtisar.Penulis ikhtisar dapat pilihan; meringkas dengan
mengikuti tatanan karangan aslinya atau meringkas dengan menggunakan tatanan
sendiri tanpa mengikuti tatanan tulisan aslinya. Keleluasaan penulis ikhtisar
hanya pada tujuan,tatanan, dan banyaknya informasi yang akan ditulis. Akan
tetapi, segala bentuk ringkasan tidak boleh memuat sesuatu yang tidak
terkandung dalam karangan yang diringkas.
D. Bentuk-bentuk
ringkasan
Ada beberapa
macam bentuk ringkasan, seperti yang
dinyatakan Olivia (2009: 29) bahwa bentuk-bentuk ringkasan di antaranya dapat
berupa abstrak, sinopsis dan kesimpulan yang dijelaskan di bawah ini:
·
Ringkasan
dalam bentuk abstrak
Abstrak atau
ringkasan dimaksudkan untuk uraian yang sesingkat-singkatnya tentang segala
pokok yang dibahas.
·
Ringkasan
dalam bentuk sinopsis
Ringkasan dalam
bentuk sinopsis bisa dilakukan pada buku seperti karya fiksi atau non fiksi.
Bentuk synopsis merupakan salah satu bentuk ringkasan suatu karya yang kiranya
dapat memberikan dorongan kepada orang lain untuk membaca secara utuh.
·
Ringkasan
dalam bentuk simpulan
Bentuk ringkasan
yang lain adalah simpulan, merupakan bentuk ringkasan yang mengungkapkan
gagasan utama dari suatu uraian atau pembicaraan dengan memberikan penekanan
pada ide sentral serta penyelasaian dari permasalahan yang diungkapkan.
Bentuk-bentuk
ringkasan tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang membuat
ringkasan.Telah diuraikan di atas bahwa sebelum membuat ringkasan harus
menetapkan terlebih dahulu tujuan dari membuat ringkasannya. Adapun bentuk
ringkasan yang biasa digunakan dalam penelitian adalah ringkasan dalam bentuk
simpulan karena tujuan dari membuat ringkasannya yaitu untuk menuliskan gagasan
utama dari suatu wacana yang akan diringkas
.
E. perbedaan
rangkuman, ringkasan, sinopsis, dan ikhtisar.
1. Ringkasan
Bentuk ringkas
dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasr dari aslinya.Inti tidak
meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal
yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih
tampak jelas.
Ringkasan adalah
penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan
efektif.Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat
merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan
adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat
ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam
gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang,
melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.
Ciri-ciri
ringkasan:
Inti tidak
meninggalkan urutan dasar karangan.
Kerangka dasr
masih tampak jelas
Memangkas
gagasan utama menjadi lebih ringkas
Tujuannya
untuk memangkas gagasan.
2. Rangkuman
Rangkuman Adalah
ekstrak dari suatu tulisan, berita atau sesuatu pembahasan, sehingga bisa
menyimpulkan dengan singkat suatu tulisan, berita atau pembahasan tersebut.
Rangkuman
menurut Djuharni, 2001 Rangkuman merupakan hasil kegiatan merangkum.Rangkuman
dapat di artikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan
atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan
secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya.Rangkuman
dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok – pokok
penbicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok – pokoknya saja.
3. Ikhtisar
Pada dasarnya
sama dengan ringkasan dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil betuk kecil
dari suatu karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan
gagasan yang membangun karangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar.Untuk
mengambil inti dia bebas mengambil kata-kata, asal tetap menunjukan inti dari
bacaan tersebut.
Ciri- ciri
ikhtisar:
Tidak
mempertahnkan urutan gagasan
Bebas
mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.
Tujuannya untuk
mengambil inti.
4. Sinopsis
Pengertian
pertama: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Sinopsis adalah ikhtisar yang
biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar
synopsis itu.
Pengertian
Kedua: Sinopsis adalah ringkasan cerita dari sebuah novel. jika kalian ingin
membuat sinopsis, jangan lupa tentukan dulu Tema, Latar, Alur, dan
Penokohannya..
Tema : gagasan
pokok, pokok cerita
Latar : tempat
dan waktu terjadinya peristiwa
Alur : jalan
cerita
penokohan :
pelaku cerita
F. Contoh
ringkasan
Identitas Buku:
· Judul Buku : Penjelejahan dan Olahraga Alam
· Pengarang : Erminawati
· Penerbit :
Ricardo Publishing and Printing
· Tebal Buku : 54 halaman
· Cetakan : Maret 2009
· Jumlah BAB : 2
BAB 1
Ringkasan Isi:
Hiking adalah olahraga yang sangat menyenangkan karena selain dapat menghirup
udara segar di desa, Anda juga bisa menikmati alam bebas dan makin dekat dengan
alam. Hiking merupakan kegiatan berjalan dengan tujuan menjelajah dan menikmati
rencana perjalanan pada suatu daerah.Hiking merupakan inti dari kegiatan
outdoor.Kegiatan Hiking dapat menyebabkan ancaman keselamatan pribadi. Untuk
itu penjelajah harus memiliki sepuluh peralatan tang sangat penting yaitu:
·
Peta
·
Kompas
·
Kacamata
·
Makanan
dan minuman tambahan
·
Pakaian
ganti
·
Lampu
senter
·
Kotak
P3K
·
Pemantik
api
·
Bahan
bakar dan
·
Pisau
Penjelajahan
adalah kegiatan yang bertujuan mengenali lingkungan sekitar. Terdapat beberapa
prosedur penjelajahan yang perlu diperhatiksn, yaitu: -Rute dan lokasi
penjelajahan -Peta rute dan lokasi penjelajahan. Dalam merencanakan
perlengkapan perjalanan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, di
antaranya mengenal jenis medan yang akan dihadapi, menentukan tujuan
perjalanan, mengetahui lamanya perjalanan, mengetahui keterbatasan kemempuan
fisik untuk membawa beban, memperhatikan hal-hal khusus. Saat sedang melakukan
Hiking, kita harus bisa membuat Bivak.Bivak merupakan tempat berteduh dan
bermalam di belantara.Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan saat membuat
Bivak, yaitu jangan sekali-kali membuat bivak pada daerah yang berpotensi
banjir pada waktu hujan, diatas bivak hendaknya tak ada pohon atau cabang yang
mati atau busuk.Ini bisa berbahaya kalau runtuh, juga jangan dibawah pohon
kelapa, bukan di daerah sarang nyamuk atau serangga lainnya. Jika kita tersesat
saat Hiking, yang mesti kita lakukan antara lain bersikap tenang, tentukan
asumsi local, membuat beberapa kemungkinan cara bertindak, tinggalkan jejak,
dan evaluasi selama perjalanan. Sedangkan saat kita berkemah, ita harus
memperhatikan beberapa hal, di antaranya:
·
Lokasi
berkemah
·
Perlengkapan
pribadi untuk berkemah
·
Peraturan
berkemah
·
Tempat
berlindung di alam bebas
·
Tenda
·
Permainan
saat berkemah
·
Pertolonan
pertama pada kecelakaan
·
Peduli
terhadap kebersihan dan,
·
Meninggalkan
tanpa jejak.
BAB 2
Ringkasan Isi: Arung jeram adalah
kegiatan yang membutuhkan kemampuan fisik dan mental karena adanya tantangan alam. Arung jeram juga bisa
dilakukan beramai-ramai. Arung jeram sebagai wisata mulai dikenal di Indonesia
pada pertengahan decade 90-an. Tips-tips saat berarung jeram yaitu:
·
Banyak
minum meski tidak haus kerana tubuh akan banyak berkeringat
·
Bawa
snack untuk menggantikan kalori yang hilang
·
Gunakan
sunblock untuk mengatasi sengatan matahari
·
Bawa
obat-obatan terutama untuk cedera
·
Jangan
panic apapun yang terjadi, karena akan menyusahkan tim.
Peralatan-peralatan
yang umum digunakan saat berarung jeram di sungai yaitu:
·
Perahu
·
Pompa
·
Pelampung
·
Helm
·
Dayung
·
Carabiner
·
Peluit
·
P3K
Lompat
bungee(bungee jumping) adalah sebuah aktivitas di mana seseorang melompat dari
sebuah tempat tinggi(biasanya beberapa ratus kaki/meter) dengan satu ujung tali
elastic yang ditempel di badan atau pergelanagan kaki dan ujung tali satunya
terikat ke titik lompatan. Lompat bungee modern pertama dilakukan pada 1 April
1979 dari jembatan suspense Clifton setinggi 250 kaki di Bristol.
Pada dasarnya
panjat tebing adalah bagian dari Mountaineering(kegiatan mendaki gunung,suatu
perjalanan petualangan ke tempat-tempat yang tinggi), hanya disini kita
menghadapi medan yang khusus. Panjat tebing terdiri dari berbagai jenis, yaitu
Free Climbing, Artificial Climbing, Sport Climbing, Adventure Climbing.
Peralatan-peralatan yang dibutuhkan saat panjat tebing di antaranya:
·
Tali
·
Tali
pita (webbing) sebagai sling
·
Cincin
kait(carabiner)
·
Paku
tebing(piton)
·
Pengait(chock)
·
Ascendeur
·
Descendeur
·
Tangga
tali (etrier)
·
Seat
harness
·
Helm
·
Sepatu
Urutan pendakian
yaitu:
·
Memilih
rute
·
Mempersiapkan
peralatan
·
Menentukan
pemimpin regu
·
Memulai
pendakian
·
Belayer
mempersiapkan diri untuk menyusul Leader ke Pitch I
·
Meneruskan
ke Pitch I
·
Artificial
Climbing.
BAB
3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
a.
Pengertian Ringkasan
ringkasan adalah
suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam
bentuk yang singkat. Membuat ringkasan dapat berguna untuk mengembangkan
ekspresi serta penghematan kata.
b. Cara Membuat Ringkasan
Ada beberapa
cara yang dapat dijadikan pegangan dalam membuat ringkasan yang yang baik yaitu
dengan cara membaca naskah asli, mencatat gagasan utama, dan membuat
reproduksi.
c. Macam-macam
ringkasan
Meringkas dapat
diartikan menuliskan kembali suatu bacaan ke dalam bentuk yang lebih singkat
atau pendek, sebab pada dasarnya bacaan itu berisi kumpulan beberapa gagasan
utama.Melalui ringkasan, kamu dapat mengingat inti dari bacaan tersebut lebih
lama.Selain itu, jika suatu saat Anda memerlukan informasi dari bacaan
tersebut, Anda dapat memanfaatkan ringkasannya dan tidak perlu membaca lagi
wacana yang panjang.Ringkasan dapat berdiri sendiri sebagai sebuah bacaan bukan
sebagai bagian dari resensi atau kritik.Secara teknis terdapat tiga macam
ringkasan.
d. Bentuk-bentuk
ringkasan
Ada beberapa macam bentuk ringkasan, seperti yang dinyatakan Olivia
(2009: 29) bahwa bentuk-bentuk ringkasan di antaranya dapat berupa :
1. Ringkasan
dalam bentuk abstrak
2.
Ringkasan
dalam bentuk sinopsis
3.
Ringkasan
dalam bentuk simpulan
DAFTAR FUSTAKA
Irman, Mokhamad dkk. 2010.
Bahasa Indonesia 2. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah menengah
Kejuruan.
Setiawan, yudi. 2014. Yudithea.blogspot.com