KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. Yang telah memberi
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang GERAK SADAR DAN TIDAK SADAR (REFLEK) yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini
disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon
untuk saran dan kritiknya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mekanisme dan sifat khusus tubuh
manusia hidup diluar pengendalian kita sendiri, misalnya rasa haus dan lapar
yang membuat kita mencari minum dan makan, perasaan dingin membuat kita mencari
kehangatan dan perlindungan. Manusia sebenarnya bergerak secara otomatis, kita
mempunyai perasaan, pikiran, dan pengetahuan yang merupakan suatu rangkaian
kehidupan yang otomatis memungkinkan kita hidup pada berbagai keadaan. Pada
manusia gugusan sel berfungsi khusus yang terdiri dari sistem saluran
pencernaan untuk mencerna dan mengadopsi makanan, sistem pernapasan untuk
mengambil oksigen dan mengeluarkan korbon diaksoda dan sebagainya. Tata kerja
masing-masing sistem berperan dalam fungsi tubuh secara keseluruhan.
Gerak dapat terjadi secara sadar dan tak sadar. Gerak yang
terjadi secara sadar disebut gerak sadar (gerak biasa) dan gerak yang terjadi
tanpa disadari disebut gerak refleks.
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dari sumsum tulang
belakang. Otak dibedakan atas 3 daerah, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak
belakang menyusun batang otak. Pada otak depan, bagian yang menonjol adalah otak
besar (serebrum), yang berfungsi untuk mengendalikan semua aktivitas tubuh. Otak tengah
berfungsi membantu koordinasi gerakan mata, ukuran pupil mata, refleks
pendengaran, dan tempat serabut saraf yang menghubungkan bagian otak belakang
dengan otak depan.Otak belakang meliputi pons varolii, otak kecil, dan medula
oblongata. Otak kecil (serebelum) manusia berfungsi untuk mengatur keseimbangan
tubuh dan mengkoordinasikan otot-otot sebagai alat gerak. Medula oblongata atau
sumsum lanjutan berfungsi mengatur denyut jantung, kecepatan pernapasan, suhu
tubuh, tekanan darah, dan kegiatan tubuh lain yang tidak disadari.
B. Sasaran
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Fungsi dari
sistem tubuh
2. Kenapa dapat terjadi gerak secara sadar dan tak sadar
?
3. Sistem saraf yang berfungsi untuk mengendalikan semua
aktivitas tubuh manusia
C. Tujuan
Penulisan
ini betujuan untuk mengetahui postur
tubuh manusia dan peristiwa gerak refleks.
D. Manfaat
1.
Agar dapat mengetahui peristiwa-peristiwa gerak refleks.
2.
Untuk mengetahui mekanisme sistem gerak refleks.
3.
Fisiologi tubuh manusia.
BAB II
pembahasan
A. Fostur Tubuh
Manusia
1.
Pengaturan
Fungsi Tubuh
a.
Sistem Saraf
Reseptor sensoris digunakan untuk mengetahui keadaan tubuh dan keadaan
lingkungan, misalnya kulit memberitahu setiap benda tersentuh kulit, mata
memberikan gambaran visual tentang lingkungan.
Sistem saraf pusat menyimpan informasi, menghasilkan pikiran menciptakan
ambisi, dan menentukan reaksi yang dibentuk oleh tubuh sebagai respons terhadap
sensasi.
Sistem otonom bekerja pada keadaan setengah sadar dan mengatur berbagai
fungsi organ internal, misalnya kerja pompa jantung, pergerakan
traktusgastrointinal, dan sekresi kelenjar.
b.
Sistem
Hormonal
Terdapat delapan endokrin utama yang menyekresi bahan kimia yang disebut
hormon. Hormon dapat diangkut dalam cairan ekstrasel menuju keseluruh tubuh
untuk membantu mengatur fungsi sel. Misalnya fungsi tiroid meningkatkan
kecepatan sebagian besar kimia dalam sel. Hormon merupakan sistem pengatur yang
melengkapi sistem saraf, terutama mengatur aktivitas otot, dan fungsi
metabolisme.
2.
Struktur
Tubuh Manusia
Sel yaitu bagian yang terkecil dari makhluk
hidup (manusia) yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Jaringan yaitu
sekumpulan sel-sel yang serupa bentuknya, besarnya dan serupa pekerjaannya yang
terikat menjadi satu. Organ yaitu sekumpulan bermacam-macam jaringan yang
menjadi satu yang mempunyai fungsi khusus. Susunan tubuh yaitu suatu susunan
dari organ-organ yang mempunyai pekerjaan tertentu yang terdiri dari :
-
Susunan
kerangka (skeleton)
-
Susunan otot
(sistem muskularis)
-
Susunan
saraf (sistem nervus)
-
Susunan
peredaran darah (sistem sirkulasi)
-
Susunan
pencernaan (sistem digestif)
-
Susunan
kelenjar buntu (sistem endokrin)
-
Susunan
pernapasan (sistem respirasi)
-
Susunan
Perkemihan (sistem urinarius)
-
Kulit
-
pancaindera
B. Gerak Refleks
Gerak
refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana.
Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensor,interneuron,dan neuron
motor,yang mngalirkan impuls saraf untuk tipe reflek tertentu.Gerak refleks
yang paling sederhana hanya memerlukan dua tipe sel saraf yaitu neuron sensor dan neuron motor.
Gerak
refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan
menyakitkan. Misalnya bila kaki menginjak paku,secara otomatis kita akan
menarik kaki dan akan berteriak. Refleks juga terjadi ketika kita membaui
makanan enak , dengan keluarnya air liur tanpa disadari. Berikut skema gerak refleks:
Gerak
refleks terjadi apabila rangsangan yang diterima oleh saraf sensori langsung
disampaikan oleh neuron perantara (neuron penghubung).Hal ini berbeda sekali
dengan ekanisme gerak biasa.
Gerak biasa
rangsangan akan diterima oleh saraf
sensorik dan kemudian disampaikan langsung ke otak. Dari otak
kemudian dikeluarkan perintah ke saraf motori sehingga terjadilah gerakan.
Artinya pada gerak biasa gerakan itu diketahui atu dikontrol oleh otak.
Sehingga oleh sebab itu gerak biasa adalah gerak yang didasari.
Baik disadari maupun tidak,tubuh kita selalu melakukan
gerak. Bahkan seseorang
yang tidak memiliki kesempurnaan pun akan tetap melakukan gerak. Saat kita
tersenyum,mengedipkan mata atau bernapas sesungguhnya telah terjadi gerak yang
disebabkanoleh kontrasi otot.
Gerak terjadi begitu saja. Gerak terjadi melalui
mekanisme rumit dan melibatkan banyak bagian tubuh.Terdapat banyak komponen –
komponen tubuh yang terlibat dalam grak iniBaik itu disadari maupun tidak
disadari.
Gerak adalah suatu tanggapan tehadap rangsangan baik
itu dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Gerak merupakan pola
koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh
saraf.
Dan dalam melakukan gerak tubuh kita melakukan banyak
koordinasi dengan perangkat tubuh yang lain. Hal ini menunjukkan suatu kerja sama yang siergis.
Kita dapat bayangkan diri kita
berada dalam sebuah lorong yang gelap Semua indera kita pun akan siap
siaga.Telinga pasti akan mendengar segala sesuatu sehalus apa pun. Kemudian
kita menabrak sesuatu, dalam keadaan seperti itu diri kita pasti refleks melompat bahkan akan
menjerit.Denyut jantung akan cepat dan secara refeks kita pun berlari.
Begitulah salah satu contoh gerak refleks yang terjadi pada diri kita.
Seluruh mekanisme gerak yang terjadi di tubuh kita tak
lepas dari peranan system saraf. Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf
yang di dalamnya terdapat sel-sel saraf atau neuron. Meskipun system saraf
tersusun dengan sangat kompleks,tetapi sebenarnya hanya tersusun atas 2 jenis
sel,yaitu sel saraf dan sel neuroglia.
Adapun berdasarkan fungsinya system saraf itu sendiri
dapat dibedakan atas tiga jenis :
a.
Sel saraf
sensorik
Sel saraf sensorik adalah sel yang membawa impuls
berupa rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan), ke system saraf pusat
(otak dan sumsum tulang belakang).SEl saraf sensorik disebut juga dengan sel
saraf indera,karena berhubungan dengan alat indra.
b.
Sel saraf
Motorik
Sel saraf
motorik berfungsi membawa impuls berupa tanggapan dari susunan saraf pusat
(otak atau sumsum tulang belakang) menuju kelenjar tubuh. Sel saraf motorik
disebut juga dengan sel saraf penggerak,karena berhubungan erat dengan otot
sebagai alat gerak.
c.
Sel saraf penguhubung
Sel saraf penguhubung disebut juga dengan sel saraf
konektor,hal ini disebabkan karena fungsinya meneruskan rangsangan dari sel
saraf sensorik ke sel saraf motorik.
Namun pada
hakikatnya sebenarnya system saraf terbagi menjadi dua kelompok besar :
1. Sistem saraf sadar
Adalah
system saraf yang mengatu tau mengkoordinasikan semua kegiatan yang dapat
diatur menurut kemauan kita. Contohnya :
melempar bola,berjalan,berfikir,menulis,berbicara dan lain-lain.
Saraf sadar
pun terbagi menjadi dua :
a.Saraf
pusat
terdiri dari
:
- Otak
Merupakan
pusat kesadaran,yang letaknya di rongga tengkorak.
- Sumsum
tulang belakang
Sumsum
tulang belakang berfungsi menghantarkan impuls (rangsangan) dari dan ke
otak,serta mengkoordinasikan gerak refleks. Letaknya pada ruas-ruas tulang
belakang,yakni dari ruas – ruas tulag leher hingga ke ruas-ruas tulang pinggang
yang kedua. Dan dalam sumsum ini terdapat simpul – simpul gerak refleks.
b. Saraf
Tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari sarfa-saraf yang berada
di luar system saraf pusat (otak dan sumsum ulang belakang). Artinya system
saraf tepi merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang
melayani organ-organ tubh tertentu,sepeti
kulit,persendian,otot,kelenjar,saluran darah dan lain-lain.
1. Susunan saraf tak sadar.
·
Susunan
saraf simpatis
·
Susunan
saraf parasimpatis
Gerak pada umumnya terjadi secara sadar,
namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls
pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf
sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil
olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah
yang harus dilaksanakan oleh efektor.
Gerak
refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap
rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan
terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Contoh
gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. Dimana gerak refleks ini
merupakan gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur
saraf ini dibentuk oleh sekuen dari neuron sensorik ,interneuron, dan neuron
motorik, yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe refleks tertentu. Gerak
refleks yang paling sederhanahanya memerlukandua tipe sel saraf, yaitu neuron
sensorik dan neuron motorik. Gerak refleks bekerja bukanlah dibawah kesadaran
dan kemauan seseorang.
Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu
dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori
ke pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di
dalam otak langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke
efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung
refleks. Gerak refleks dapat dibedakan atas refleks otak bila saraf
penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya, gerak mengedip atau
mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang belakang bila set
saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang misalnya refleks pada
lutut.
2.
Mekanisme gerak refleks dalam tubuh
Mekanisme gerak refleks merupakan suatu gerakan
yang terjadi secara tiba-tiba diluar kesadaran kita. Refleks fleksor, penarikan
kembali tangan secara refleks dari rangsangan yang berbahaya, merupakan suatu
reaksi perlindungan. Refleks ekstersor (polisinaps), rangsangan dari reseptor
perifer yang mulai dari fleksi pada anggota badan dan juga berkaitan dengan
ekstensi anggota badan. Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme
pertahanan pada tubuh dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar. Misalnya,
menutup mata pada saat terkena debu.
Untuk terjadinya gerak refleks maka dibutuhkan
struktur sebagai berikut : organ sensorik yang menerima inspuls misalnya kulit.
Serabut saraf sensorik yang menghantarkan inpuls tersebut menuju sel-sel
ganglion radiks posterior dan selanjutnya serabut sel-sel akan meneruskan
impuls-impuls menuju subtansi pada kornu posterior medula spinalis. Sumsum
tulang belakang menghubungkan antara impuls menuju kornu medula spinalis. Sel
saraf motorik menerima impuls dan menghantar impuls-impuls ini melalui serabut
motorik. Organ motorik melaksanakan gerakan karena dirangsang oleh impuls saraf
motorik.
Kegiatan sistem saraf pusat ditampilkan dalam
bentuk kegiatan refleks. Dengan kegiatan refleks dimungkinkan terjadinya
hubungan kerja yang baik dan tepat antara berbagai organ yang terdapat dalam
tubuh manusia dan hubungan dengan keadaan sekelilingnya. Refleks adalah respons
yang tidak berubah terhadap perangsangan yang terjadi diluar kehendak.
Rangsangan ini merupakan reaksi organisme terhadap perubahan lingkungan baik di
dalam maupun di luar organisme yang melibatkan sistem saraf pusat dalam
memberikan jembatan (respons) terhadap rangsangan. Refleks dapat berupa
peningkatan maupun penurunan kegiatan, misalnya kontraksi atau relaksasi otot,
kontraksi atau dilatasi pembuluh darah. Dengan adanya kegiatan refleks, tubuh
mampu mengadakan reaksi yang cepat terhadap berbagai perubahan diluar maupun didalam
tubuh disertai adaptasi terhadap perubahan tersebut. Dengan demikian seberapa
besar peran sistem saraf pusat dapat mengatur kehidupan organisme.
3.
Lengkung Refleks
Proses yang terjadi
pada refleks melalui jalan tertentu di sebut lengkung refleks.
Komponen-komponen yang dilalui refleks :
a. Reseptor rangsangan sensoris yang peka terhadap suatu rangsangan
misalnya kulit
b. Neuron aferen (sensoris) yang dapat menghantarkan impuls menuju
kesusunan saraf (medula spinalis-batang otak)
c. Pusat saraf (pusat sinaps) tempat integrasi masukya sensoris dan
dianalisis kembali ke neuron aferen.
d. Neuron aferen (motorik) menghantarkan impuls ke perifer
e. Alat efektor merupakan tempat terjadinya reaksi yang diwakili oleh
suatu serat otot atau kelenjar.
Reseptor adalah suatu
struktur khusus yang peka terhadap suatu bentuk energi tertentu dan dapat
mengubah bentuk energi menjadi aksi-aksi potensial listrik atau impuls-impuls
saraf. Efektor, pencabangan akhir serat-serat eferon (motorik) di dalam otot
serat lintang, otot polos, dan kelenjar (alat efektor)
4.
Waktu refleks
Penghantaran kegiatan
sejak pemberian rangsangan pada reseptor sampai timbul jawaban di efektor,
atau masa pemberian rangsangan hingga timbul jawaban. Waktu refleks ini
ditentukan oleh perlambatan pusat yang dialami terutama bila melalui sinaps,
gangguan pada masing-masing bagian lengkung refleks dapat mempengaruhi waktu
refleks.
Sering terjadi
refleks terus berlangsung meskipun rangsangan sudah lama dihentikan. Hal ini
di sebut lama refleks atau aksi ikutan refleks. Hal ini terjadi karena adanya
susunan hubungan neuron berupa rantai tertutup atau rantai terbuka
impuls yang berputar-putar
antar–neuron tersebut, meskipun rangsangan sudah dihentikan serat aferen
terus mendapat rangsangan dari interneuron sehingga menyebabkan jawaban
refleks akan tetap terjadi.
5.
Kekuatan Refleks
Ditentukan oleh
kekuatan rangsangan serta lama pemberian rangsangan. Bila diberikan dengan
kekuatan yang lebih besar maka lebih banyak reseptor. Serabut saraf motorik
membentuk akar anterior yang berpadu dengan serabut saraf sensorik pada akar
posterior bersama membentuk saraf spinalis gabungan. Penyatuan initerjadi
sebelum serabut saraf itu melintasi foramen intervertebralis, segera setelah
itu membagi diri lagi menjadi serabut primer anterior dan serabut primer
posterior melayani kulit dan oto panggung. Sedangkan serabut primer anterior
membentuk berbagai cabang yang menjadi pleksus saraf anggota gerak dan
membentuk saraf interkostalis pada daerah toraks.
|
|
BAB III
PeNUTUP
A.
Simpulan
1.
Bahwa gerak
reflek disebabkan karena pengaruh ransangan yang datang dari luar tubuh dimana
jalannya tidak sampai ke otak.
2.
Pada umunya
gerak refleks berlangsung terhadap stimulus dari luar dan berlangsung dengan
cepat atau tiba-tiba. Gerakan terjadi juga diluar kesadaran kita (tidak
didasarkan kemauan).
3.
Seperti yang
telah dijelaskan pada bab teori diatas,jalan dari gerak reflek ini adalah mulai
dari stimulus diterima reseptor, kemudian impuls tersebut dibawa oleh saraf
sensorik menuju sum-sum tulang belakang, kemudian impuls dilanjutkan oleh saraf
motorik, kemudian diterima oleh efektor maka terjadilah respon/tanggapan.
4.
Reseptor
sensoris digunakan untuk mengetahui keadaan tubuh dan keadaan lingkungan,
misalnya kulit memberitahu setiap benda tersentuh kulit, mata memberikan
gambaran visual tentang lingkungan.
5.
Sel yaitu
bagian yang terkecil dari makhluk hidup (manusia) yang hanya bisa dilihat
dengan mikroskop.
6.
Jaringan
yaitu sekumpulan sel-sel yang serupa bentuknya, besarnya dan serupa
pekerjaannya yang terikat menjadi satu.
7.
Organ yaitu
sekumpulan bermacam-macam jaringan yang menjadi satu yang
B.
Saran
1.
Jagalah
fungsi dari anggota tubuh agar dapat menerima rangsangan dari luar dengan baik
2.
Kekuatan refleks ditentukan oleh kekuatan rangsangan
serta lama pemberian rangsangan. Bila diberikan dengan kekuatan yang lebih
besar maka lebih banyak reseptor.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. H. syaifuddin,AMK. (2006). Anatomi
Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan
Penerbit Buku Kedokteran EC,
Jakarta
No comments:
Post a Comment